Megawati Hangestri Pertiwi bukan hanya jadi sensasi di lapangan, tapi juga meninggalkan jejak yang dalam di hati tim Red Sparks. Setelah musim 2024/2025 Korean V-League berakhir, pelatih kepala Red Sparks, Ko Hee-jin, tak bisa menahan air matanya saat bicara soal sang opposite asal Indonesia.
Bukan tanpa alasan. Bagi Ko Hee-jin, kebersamaan dengan Megawati lebih dari sekadar hubungan pelatih dan pemain. Itu adalah momen yang penuh dengan perjuangan, tawa, kehangatan, dan rasa hormat yang tulus.
"Main Voli Bareng Dia Takkan Terlupakan dalam Hidup Saya"
Ucapan ini bukan sekadar basa-basi. Saat diwawancarai usai pertandingan terakhir musim ini, Coach Ko terlihat berkaca-kaca ketika menyebut nama Megawati. “Saya sudah melatih banyak pemain hebat, tapi ada sesuatu yang berbeda dari Megawati. Cara dia membawa semangat, cara dia beradaptasi, dan yang paling penting: cara dia membuat seluruh tim merasa satu keluarga.”
Megawati, yang akrab disapa Meg, memang bukan hanya jadi mesin poin Red Sparks. Ia juga jadi penyatu ruang ganti. Meski datang dari negara dan budaya yang berbeda, Meg justru cepat menyatu. Ia bisa bercanda dengan pemain lokal, membangun chemistry di lapangan, dan menunjukkan respek luar biasa ke pelatih serta staf tim.
Lebih dari Sekadar Atlet Asing
Dalam sejarah V-League, pemain asing sering hanya dianggap sebagai “senjata” untuk menang. Tapi Meg membalik semua itu. Ia jadi simbol kerja keras dan ketulusan. Dalam satu musim, ia membawa Red Sparks melaju luar biasa—bahkan sempat meraih 13 kemenangan beruntun dan jadi perbincangan publik Korea dan Asia Tenggara.
“Meg bukan hanya pemain asing. Dia bagian dari kami,” ujar Ko Hee-jin. “Dia mendengarkan, dia bekerja keras, dia membantu yang lain, dan dia tak pernah mengeluh. Kami bangga pernah memilikinya.”
Momen Haru di Akhir Musim
Saat peluit akhir musim berbunyi, bukan hanya fans yang merasa kehilangan. Di bench Red Sparks, pelatih dan beberapa pemain terlihat memeluk Meg dengan mata berkaca-kaca. Bendera Indonesia yang dibentangkan fans di tribun pun ikut menambah haru suasana.
Bagi Megawati, musim ini adalah momen penting dalam kariernya. Tapi bagi Red Sparks—terutama Coach Ko—itu adalah musim yang penuh kenangan dengan seseorang yang lebih dari sekadar pemain: seorang saudara dari negeri seberang.
Apa Selanjutnya untuk Meg?
Belum ada kepastian soal masa depan Megawati di Red Sparks. Tapi satu hal yang pasti, nama dan senyumnya akan selalu hidup di benak para fans dan pelatih Red Sparks. Jika pun ini musim terakhirnya di Korea, Meg pulang bukan sebagai pahlawan semata, tapi sebagai bagian dari keluarga.
Penutup: Jejak yang Tak Akan Hilang
Dalam dunia olahraga profesional, pemain datang dan pergi. Tapi hanya segelintir yang meninggalkan jejak emosional. Dan Megawati Hangestri Pertiwi adalah salah satunya. Untuk Coach Ko Hee-jin dan Red Sparks, dia bukan cuma pemain yang hebat—dia adalah kenangan terbaik yang akan terus dikenang.
Baca juga Berita Bola Basket disini Fitplayjournal
Posting Komentar