Musim 2024/2025 mungkin belum berpihak penuh pada Megawati Hangestri. Sang opposite andalan Indonesia itu gagal membawa Daejeon Red Sparks juara di Korean V-League, dan belum berhasil menembus final bersama Jakarta BIN di Proliga 2025. Tapi jangan salah—meskipun belum mencicipi gelar juara, pesona Megawati justru makin bersinar di mata klub-klub internasional, termasuk dari Eropa!
Bukan Juara, Tapi Tetap Menonjol
Di Korean V-League 2024/2025, Megawati tampil sebagai salah satu top scorer liga, bersaing ketat dengan pemain asing papan atas seperti Yasmeen Bedart-Ghani (GS Caltex) dan Moma (Incheon Heungkuk). Ketajaman spike, serve power, dan daya juangnya bikin namanya makin dikenal oleh fans Korea Selatan, bahkan sempat viral di media sosial lokal.
Meski Red Sparks harus puas terhenti di semifinal playoff, performa Mega tetap jadi sorotan. Komentator, jurnalis, hingga fans lawan pun mengakui:
“Dia bukan hanya kuat, tapi juga cerdas dan punya mental petarung.”
Pulang Kampung, Tetap Menggila
Selepas dari Korea, Megawati kembali memperkuat Jakarta BIN di Proliga 2025. Meskipun gagal membawa tim ke partai final, ia tetap tampil konsisten sebagai mesin poin. Statistik mencatat Megawati sebagai salah satu pemain lokal tersubur di kompetisi, menyaingi bintang-bintang asing seperti Valentina Kravets dan Fernanda Garay.
Dilirik Klub Eropa
Menurut laporan media olahraga Asia dan beberapa akun transfer bola voli, setidaknya dua klub Eropa—satu dari Liga Italia Serie A1 dan satu dari Liga Polandia—telah menyatakan minat untuk merekrut Megawati untuk musim 2025/2026. Negosiasi belum resmi diumumkan, tapi rumor ini diperkuat oleh:
-
Penampilan Megawati yang konsisten di dua liga berbeda.
-
Gaya bermainnya yang dinilai cocok dengan standar Eropa: cepat, powerfull, dan adaptif.
-
Reputasinya sebagai atlet Asia Tenggara paling menjanjikan di sektor opposite.
Bahkan seorang analis voli dari Polandia sempat menyebut:
“Megawati adalah perpaduan kekuatan Asia dan semangat Eropa. Dia siap naik level.”
Apa Selanjutnya untuk Megawati?
Peluang Megawati untuk tampil di Eropa jelas terbuka lebar. Jika ia bergabung ke klub elite Eropa, Megawati akan menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di liga top Eropa—terobosan besar bagi voli nasional.
Tantangannya tentu tidak ringan: adaptasi budaya, suhu, bahasa, dan level permainan yang lebih tinggi. Tapi jika melihat bagaimana ia berkembang pesat di Korea, bukan tidak mungkin Eropa jadi langkah berikutnya dalam karier emasnya.
Kesimpulan: Gagal Juara Bukan Akhir
Megawati Hangestri membuktikan satu hal penting: gagal juara bukan berarti gagal bersinar. Konsistensi, profesionalisme, dan performa di lapangan adalah nilai lebih yang tak bisa dibantah. Dan kini, ia berdiri di ambang sejarah baru—siap menaklukkan benua biru.
Baca juga Berita Bola Basket disini Fitplayjournal
Posting Komentar