Masalah Lama Kembali Muncul: Bola Pertama dan Blok Australia Jadi Momok di Bahrain



Kamu pasti tahu rasanya déjà vu—perasaan kayak pernah ngalamin hal ini sebelumnya. Nah, itu juga yang saya rasain waktu nonton Timnas Voli Putra Indonesia melawan Australia di laga perebutan tempat ke-5 AVC Challenge Cup 2025. Kita kalah 0–3 (20–25, 21–25, 22–25) dan sejujurnya, bukan karena lawan bermain jenius… tapi karena kita mengulang kesalahan yang sama.

Kok Bisa Kalah Lagi? Tanya Dulu ke Bola Pertama

Asisten pelatih Erwin Rusni gak pakai basa-basi pas ditanya soal penyebab kekalahan. Katanya, kesalahan menerima bola pertama dan tingginya blok Australia jadi dua faktor utama yang bikin tim kita gak bisa berkembang selama pertandingan.

Dan saya setuju banget. Kamu tahu kan, seberapa pentingnya bola pertama dalam voli? Tanpa passing yang rapi, setter jadi bingung, dan serangan pun kehilangan arah—ibarat mau masak nasi goreng tapi nasinya belum matang. Hasilnya? Ya, poin demi poin hilang begitu aja.

Blok Tinggi Australia: Tembok yang Gak Bisa Dipanjat

Selain soal bola pertama, bloking Australia memang jadi tembok besar buat Rivan, Farhan, dan kawan-kawan. Mereka bukan cuma tinggi, tapi juga punya koordinasi blok yang nyaris rapi tanpa celah. Beberapa kali saya lihat serangan cepat kita mentok di tangan blok lawan, dan lebih menyakitkan lagi... langsung mental keluar lapangan. Sakit gak tuh?

Bahkan waktu kita coba main bola cepat atau cross, Australia udah siap. Mereka seperti tahu semua rencana kita sebelum bola dilempar. Jadi ya, bukan cuma masalah eksekusi, tapi juga soal variasi strategi dan antisipasi yang masih kurang tajam.

Kita Butuh Lebih dari Sekadar Evaluasi

Sebagai penggemar, saya yakin kamu pun ngerasa frustrasi. Tapi ini bukan waktunya saling menyalahkan. Ini saatnya kita benar-benar serius mengatasi dua masalah klasik: kualitas receive dan antisipasi blok lawan.

Erwin Rusni sudah buka suara. Tinggal bagaimana tim pelatih lainnya, termasuk Coach Jeff Jiang Jie, mau dengerin dan ngerombak sistem latihan. Kalau enggak, ya siap-siap aja mimpi podium Asia bakal terus jadi khayalan.

Saatnya Kita Suarakan Perubahan



Kamu bisa mulai dengan terus mengikuti perkembangan timnas di media yang peduli sama voli Indonesia, kayak Sportzoomid. Di sana, kita gak cuma disuguhi skor akhir, tapi juga analisis dan cerita dari balik layar tim.

Dan jangan cuma nonton aja. Dukung terus pemain muda, kritik yang membangun, dan ramaikan pembahasan voli di media sosial. Karena suara kamu, sekecil apa pun, bisa jadi tekanan positif buat perbaikan besar.

 ​​​​​Baca juga Berita Bola Basket disini Fitplayjournal​​​​​​​​

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama