Di dunia bola voli, strategi bukan hanya soal smash keras atau block tinggi. Di balik permainan cepat dan dinamis, ada formasi-formasi taktis yang bisa jadi penentu kemenangan. Salah satu sistem yang mulai sering dibahas di level kompetisi tinggi adalah “double setter”—strategi unik yang masih tergolong langka namun bisa sangat mematikan jika dieksekusi dengan tepat.
Kalau kamu baru dengar istilah ini atau penasaran kenapa pelatih top mulai melirik strategi ini, yuk simak penjelasan lengkapnya.
🎯 Apa Itu Sistem Double Setter?
Sesuai namanya, sistem double setter adalah taktik yang menggunakan dua pemain dengan peran setter di lapangan secara bersamaan.
Namun, tidak berarti dua setter akan terus bergantian melakukan toss setiap kali. Biasanya, hanya satu setter yang aktif menjalankan peran utama, sementara setter kedua menyamar sebagai outside hitter, opposite, atau bahkan libero—namun tetap siap mengambil alih peran setter saat rotasi berubah atau dalam kondisi tertentu.
Singkatnya: satu setter utama + satu “setter cadangan yang menyamar” = fleksibilitas gila-gilaan.
🧠Tujuan Utama dari Double Setter
Formasi ini dibuat untuk meningkatkan fleksibilitas serangan dan meminimalisir kerugian saat setter utama berada di posisi depan atau terkunci rotasi. Dengan dua setter:
-
Serangan bisa tetap mengalir lancar dari sisi manapun
-
Tempo permainan lebih cepat karena setter kedua siap ambil alih kapan saja
-
Variasi umpan jadi lebih kaya dan sulit dibaca lawan
✅ Keuntungan Sistem Double Setter
1. Serangan Sulit Diprediksi
Karena ada dua pemain yang bisa menjadi pengumpan, tim lawan akan kesulitan membaca arah bola. Bisa saja mereka mengira bola akan di-smash, tapi ternyata diumpan silang ke tengah. Kejutan ini bikin lawan mudah tertipu.
2. Rotasi Jadi Lebih Lancar
Biasanya saat setter berada di posisi depan (baris net), tim kehilangan variasi serangan karena hanya bisa menyerang dari belakang. Tapi dengan dua setter, serangan tetap hidup karena setter kedua bisa mengambil alih dari belakang.
3. Backup Saat Setter Utama Tertekan
Kalau setter utama mati langkah karena receive buruk atau diblock, setter kedua langsung siaga untuk meneruskan bola. Ini sangat berguna di pertandingan sengit saat tekanan tinggi.
4. Buka Ruang Variasi Strategi
Tim bisa lebih kreatif: menggunakan quick ball, back ball, atau bahkan umpan ke posisi yang biasanya tidak disangka-sangka seperti pipe (serangan dari tengah belakang). Ini memperbesar peluang mencetak poin dengan gaya tak terduga.
🧱 Tantangan & Risiko Double Setter
Walau terdengar keren, sistem ini tidak mudah dipakai. Ada beberapa tantangan:
-
Harus punya dua pemain dengan skill setter di atas rata-rata
-
Setter kedua juga harus punya kemampuan menyerang atau bertahan, tergantung posisinya
-
Butuh koordinasi tinggi, karena jika dua setter saling tumpang tindih, permainan bisa berantakan
-
Tim lawan yang sudah paham sistem ini bisa menekan dengan servis targeting setter kedua
🔥 Contoh Penggunaan di Dunia Nyata
Beberapa tim internasional, seperti tim nasional Jepang dan klub-klub Korea Selatan, kadang memakai sistem ini di momen tertentu. Di Indonesia, pelatih-pelatih kreatif mulai bereksperimen di Proliga, terutama saat lawan terlalu fokus mematikan satu setter saja.
Belum banyak tim yang berani pakai secara full, tapi strategi ini mulai jadi “senjata rahasia” saat tim butuh gebrakan cepat di tengah laga.
Penutup: Bukan Sekadar Gaya, Tapi Cerminan Otak Permainan
Sistem double setter bukan hanya taktik gaya-gayaan. Ini adalah bentuk dari permainan cerdas, adaptif, dan penuh kejutan. Di era bola voli modern, fleksibilitas dan kecepatan membaca permainan adalah kunci—dan strategi seperti ini bisa jadi pembeda antara kalah dan menang.
Kalau kamu seorang pemain, pelatih, atau sekadar penggemar voli sejati, memahami taktik seperti ini akan bikin kamu makin menikmati permainan. Karena pada akhirnya, voli bukan cuma soal power—tapi juga soal pola pikir dan kreativitas di lapangan.
Baca juga Berita Bola Basket disini Fitplayjournal
Posting Komentar